Materi MPLS : Pemuda Harapan Bangsa - PKBM Negeri 26 Bintaro

Kamis, 08 Agustus 2019

Materi MPLS : Pemuda Harapan Bangsa

Materi MPLS : Pemuda Harapan Bangsa

(PKBM26 8/8/2019) - Upaya dunia pendidikan dalam berpartisipasi membangun bangsa cukup berat tantangannya karena hampir semua pemuda harapan bangsa ini mampir di lembaga pendidikan untuk menjalani proses pendidikan. Apalagi di pendidikan nonformal seperti PKBM Negeri 26 Bintaro yang muridnya banyak dari limpahan pendidikan formal. Tantangannya sama dengan sekolah formal yaitu bagaimana melahirkan pemuda yang religius, berakhlak mulia, cinta bangsanya, cinta lingkungan, anti korupsi, dan anti narkoba. 

Hal itu merupakan materi yang disampaikan Ibu Siti Zubaidah, S.Ag, yang ditulis dan dibagikan dalam bentuk bookclip untuk dibaca para peserta MPLS baik orang tua/wali dan peserta didik. Kegiatan ini merupakan kegiatan awal tahun yang dikenal dengan Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) tahun ajaran 2019/2020 yang diselenggarakan di gedung PKBM Negeri 26 Bintaro, Jakarta Selatan dari tanggal 8 - 9 Agustus 2019.

Dalam materi yang bisa dibaca online ini, diungkapkan oleh Ibu Siti, bahwa Indonesia bisa hancur manakala para pemudanya tidak diperbaiki sumber daya manusianya. Sebab bonus demografi pada tahun 2045 sebentar lagi. Pada masa itu Indonesia mengalami puncak lonjakan ledakan penduduk usia produktif paling banyak. Sedangkan usia tua dan anak sangat sedikit.

Karenanya, persiapan di segala bidang yang telah dilakukan pemerintah saat ini perlu mendapat dukungan dari semua lembaga khususnya pendidikan. Sebab di antara mereka akan mengisi kantong-kantong pemerintahan, pelaku bisnis dan semua hal yang berkaitan dengan masa krusial tersebut. Sedangkan tantangan berikutnya adalah bagaimana bersaing dengan SDM negara lain.

Dua tantangan ini menjadi PR besar bagi dunia pendidikan dalam menempa para pemuda agar berpengetahuan, berkopentensi dalam keterampilan dan memiliki akhlak yang baik.

Indonesia bisa hancur manakala para pemudanya tidak mendapatkan akses layanan pendidikan yang maksimal. Boleh jadi nantinya akan menjadi beban pengangguran dan beban pemerintah semakin besar, sementara daya saing dengan negara lain perlu kekukatan ekstra ordinary agar negara ini tuntas dalam lingkup negara berkembang. Jika itu berhasil, maka masa emas Indonesia akan menemukan masa emasnya dengan kemajuan Indonesia di segala sektor kehidupan.

Dalam pandangan pemuda harapan bangsa yang disampaikan ibu Siti, perlunya akhlak sebagai bagian terpenting dalam individu para pemuda. Dengan akhlak akan bisa mengendalikan diri, dan pemuda sejatinya menjadi sosok remaja yang penuh dinamika perubahan. Jika saja memiliki akhlak baik, maka perubahan akan mengarah pada yang lebih baik, sebaliknya jika kurang mendapat bimbingan dan arahan dikhawatirkan akan menjadi bumerang bagi kelangsungan keluarga dan juga bangsa.

Akhlak yang baik bukan satu-satunya penentu kemajuan bangsa. Ada dua dimensi yang menentukan yaitu ilmu pengetahuan dan kreatvitasi. Bagi orang yang berilmu maka semua masalah dapat diselesaikan melalui pendekatan ilmiyah sementara para kreator dapat meneruskan ide-ide para ilmuwan ini dalam berbagai karya cipta untuk kamjuan bangsa.

Namun dalam pandangna bu Siti, guru PKBM 26 mapel Geografi ini menegaskan bahwa orang berilmu akan mudah rapuh dan hancur manakala tidak memiliki akhlak yang baik. Tidak sedikti contoh, orang bertitel terjerat kasus hukum dan berakhir di penjara. Demikian juga orang kreatif yang mampu meniciptakan banyak temuan pun akan hancur manakala tidak dihiasai akhlak misalnya para kreator kerapkali berhadapan dengan hukum karena pelanggaran hak cipta, pelanggaran etika dan lain-lain.

Religius
Pemuda harapan bangsa sejatinya adalah orang yang harus teguh dalam mempelajari dan memperaktekkan agama, karena di masa ini mereka tengah ditempa dan dilatih agar menjadi insan yang  religus. Dari agama manapun para pemuda seyogyanya tidak jauh dari aturan dan norma agama. Sebab dengan aturan agamanya dapat memberikan keseimbangan jasmani dan rohani. Bagaimana akhlak dalam beragama akan diikuti, kepetauhan kepada orang tuanya, kepatuhan kepada aturan di lingkungannya dan juga kepatuhan kepada dirinya sendiri yang sedang tumbuh dewasa perlu bimbingan dan binaan.

Religius menjadi semangat di tiap media baik televisi, media sosial maupun media massa. Di berbagai tempat terdapat masjid dan tempat ibadah. Namun semua tidak menjamin banyak para pemuda harapan bangsa itu mau terlibat dan terjun. Cenderung semakin banyak para pemuda harapan bangsa untuk tidak mengikuti anjuran agama. Akbiatnya, terjadi banyak pelanggaran etika dan norma agama. Pergaulan bebas dan peredaran narkoba menjadi pemicu para pemuda ini terlibat. Inilah yang menjadi kehawatiran kita semua.

Lembaga PKBM khususnya PKBM 26 menurutnya perlu adanya upaya pendampingan kepada para pemuda yang ikut dalam pembelajaran di program kesetaraan. Tantangan besar adalah mereka kebanyakan anak putus sekolah, di mana banyak sekali pelanggaran di sekolah formal yang kemudian berakhir dikembalikan kepada orang tuanya. Akhirnya PKBM sebagai pilihan terakhir untuk melanjutkan pendidikan menengahnya.

Di sinilah beratnya peran PKBM dalam mengembalikan mereka ke jalur yang benar sebagaimana pelajar lainnya. Apalagi kehidupan religius baik keluarga maupun individunya kurang mendukung. Karenanya, Apalagi PKBM bukanlah tempat menempa sikap dan perilaku religus. Di sinilah perlunya para guru PKBM untuk terus memberikan pendampingan dan memotivasi akan peran dan fungsi pemuda di dalam  beragama, agar masa tua dan masa di hari kemudian menjadi tersadarkan untuk kembali ke jalur yang benar.

Cinta Tanah Air
Dalam penjelasan tentang tema cinta tanah air, Ibu empat orang anak ini menegaaskan perlunya pemuda sebagai harapan bangsa yang tengah belajar di PKBM 26 mendapat porsi pelajaran yang benar terhadap nilai-nilai kebangsaan. Cinta negara bisa dimulai dari cinta terhadap lembaga, keluarga dan juga orang-orang dekatnya. Apabila lembaga, para guru dan juga teman dekatnya tidak mencintai negara ini, maka boleh jadi sikap dan cinta akan ikut luntur.

Menurutnya, Indonesia sebagai negara kesatuan republik sudah final sebagai hasil perjuangan masa lalu para penjuang. Mereka termasuk para ulamanya mencari bentuk negara yang sesuai dengan iklim dan keadaan Indonesia. Para ulama kemudian sepakat membentuk negara kesatuan bernama Indonesia. Sebagaimana negara Malaysia, para ulamanya sepakat membentuk negara kesatuan model Malaysia. Begitujuga kerajrana Arab Saudi  bentuk pemerintahnya hasil dari kesepatakan para ulama dan juga tokoh di sana memilih bentuk negara kesatuannya seperti sekarang ini.

Untuk itulah Pancasila sebagai asas tunggl dalam penyelenggaraan negara, demikian juga Undang-undang dasar 1945 menjadi landasan hukum melaksanakan pemerintahan dan Bhineka Tunggal Ika menjadi perekat dan energi untuk bersatu dalam perbedaan baik suku, agama, ras, dan antar golongan. Para pemuda memang berbeda, tetapi perbedaan bukan untuk dipersoalankan justeru dari perbedaan melahirkan kerjasama membangun bangsa.

Cinta Lingkunan
Penjelasan berikutnya bahwa pemuda harapan bangsa memiliki sikap cinta kepada lingkungan. Merupakan sebuah naluri insan mencintai lingkungan yang sehat, hijauh dan sejuk. Hal ini karena manusia mencitai kedamaian dan ketenangan.

Lingkungan yang bersih merupakan refleksi penghuninya, sebaliknay juga demikian. Karenanya, menurut mantan TLD Dikmas DKI ini perlunya para pelajar di PKBM agar semangat mencintai lingkungan agar terjaga dengan baik.

Ciinta lingkungan juga diharapkan agar terus terjalini di lingkungan rumah tangganya. Hubungan baik dan harmnis antar orang tua, dan saudaranya juga sangat diperlukan terjalin dengan baik.

Para pemuda harapan bangsa bisa menjadi orang yang sukses dengan sebab mencintai lingkungan. Tidak sedikit jurusan pendidikan yang mengurusi lingkungan, bahkan di Jakarta masalah polusi udara misalnya, menjadi masalah yang terus memburuk dan ini membutuhkan para ahlinya. Demikian juga masalah sampah, perlu penataan yang baik untuk sanitasi dan pembuangannya. Ini hanya sebagai contoh, bahwa lingkungan sebesar Jakarta butuh kesadaran para penghuninya dan juga ilmuwan untuk merawat lingkungan menjadi bebas dari polutan, dan gangguan sanitasi.

Tema Anti Narkoba dan Anti Korupsi 
Tema ini menjadi menarik karena banyak contoh-contoh yang bisa dikemukakan. Menurut tutor kawakan di PKBM 26 ini menegaskan bahwa gara-gara narkoba orang menjadi terkucil, dijauhi oleh penduduk bumi dan langit.


Indonesia, menurutnya tidak cocok apabila banyak para pecandu narkoba dan koruptor. Keduanya menjadi orang yang sangat merusak tatanan masyarakat. Baik koruptor maupun pencandu apalagi pengedar narkoba hidupnya tidak bisa lama, jika ketahuan akan langsung menghuni penjara.

Bahaya narkotika merenggut siapa saja, tidak kepada orang yang dikenal ulama, pegawai pemerintah maupun orang yang dikenal baik-baik saja. Keduanya akan menjadi orang yang hina di mata masyarakat apabila ketahuan berurusan dengan keduanya.

Karenaya, nasihat untuk para pemuda yang tengah belajar di PKBM perlu ekstra waspada apabila bergaul dengan orang yang terlibat narkoba dan juga penipuan. Banyak sekali kasus yang membawa para pemuda sehingga jika terlibat sulit disembuhkan.


Ibu Dra. Nurhaeni Membuka kegiatan MPLS 

Materi yang cukup padat dan luas ini disampaikan ibu Siti dalam kegiatan MPLS di PKBM Negeri 26 Bintaro. Para guru PKBM semua hadir dan juga para peserta didik menyertakan juga para orang tuanya untuk bisa hadir. Ini sangat menguntungkan untuk saling kerjasama antar orang tua/wali murid dengan PKBM.

Di kesempatan yang baik ini, Penjab PKBM 26, Ibu Nurhaeni menyalami para orang tua dan menyampaikan harapan kepada orang tua agar terus mendapingi putra putirinya mengantarkana  mereka agar menjadi sukses di kemudian hari.

Pembelajaran di PKBM baik Paket A, Paket B dan Paket C menjadi perlu ditingkatkan karena hanya di sinilah mereka bisa beranjak lulus dari kewajiban pendidikan menengah. Sementara saat ini sulit untuk memasuki sekolah formal. Ada yang karena memang tidak dikehendaki sehingga putus sekolah. Karenanya, kesempatan emas di PKBM hendaknya dipergunakan sebaik-baiknya.

PKBM akan terus memberikan layanan sebaik mungkin, apalagi sekarang adanya dukungan KIP dan/atau  KJP untuk peserta didik yang usia sekolah terus diberikan akses oleh PKBM 26 hal ini untuk memberikan dukungan dan bantuan biaya untuk membeli keperluan pendidikannya. Pungkasnya. (Admin)




Read other related articles

Also read other articles

© Copyright 2019 PKBM Negeri 26 Bintaro | All Right Reserved