Mengenal Tokoh-Tokoh Pendidikan di Indonesia - PKBM Negeri 26 Bintaro

Selasa, 23 Juli 2019

Mengenal Tokoh-Tokoh Pendidikan di Indonesia

Mengenal Tokoh-Tokoh Pendidikan di Indonesia

Jakarta - PKBM26.com - Tokoh-tokoh pendidikan selalu memberi energi dalam setiap gerak langkah pendidikan di Indonesia. Istilah Tutwuri handayai, misalnya adalah ungkapan Ki Hajar Dewantara, Tokoh Pendidikan Indonesia yang sangat terkenal dalam penerapan pendidikan karatker baik kepada guru maupun peserta didik. Di samping itu, ada Kartini dengan dengan bukunya yang terkenal, habis gelap terbitlah terang, kemudian tokoh Agama yang sangat mempengaruhi perkembangan organisasi hingga sekarang dari NU, KH. Hasyim Asya'ari pendidikan Nahdlatul Ulama yang pesantrennya tersebar di seluruh Indonesia, kemudian KH. Ahmad Dahlan, pendiri Muhammadiyah.

Setiap tanggal 2 Mei kita peringati hari Pendidikan Nasional. Karenanya, tidak boleh lupa dengan sejarah dan tentunya para tokoh-tokohnya yang sangat besar jasanya bagi karakter pendidikan di Indonesia.

RA. Kartini

Raden Ajeng Kartini
Perjuangan beliau pada emansipasi wanita memberi warna tersendiri bagi kelangsungan bangsa ini. Kesadaran pada peran dan kiprah wanita dalam pembangunan dan pendidikan begitu besar artinya. Bayangkan jika wanita tidak mendapat peran berarti di masyarakat, maka tentulah tidak seperti sekarang ini. Meskipun demikian jatidiri bangsa tetap memberlakukan wanita sebagai manusia yang memiliki keimana dan ketakwaan disertai karya dan prestasinya yang sama dengan laki-laki. Tidak heran sekarang berkah dari perjuangan beliau, para wanita bisa menduduki peran strategis bagi bangsa.

KH. Hasyim Asya'ari


Hadrotus Syaikh KH. Hasyim Asy'ari merupakan pahlawan nasional yang berjuang dalam pendidikan model pesantren dan pendiri organisasi terbesar di Indonesia, Nahdlatul Ulama. Pada tahun 1899, sepulangnya dari Mekah, K.H. Hasjim Asy'ari mendirikan Pesantren Tebu Ireng, yang kelak menjadi pesantren terbesar dan terpenting di Jawa pada abad 20. Pada tahun 1926, K.H Hasjim Asy'ari menjadi salah satu pemrakarsa berdirinya Nadhlatul Ulama (NU), yang berarti kebangkitan ulama.

KH. Ahmad Dahlan



Ahmad Dahlan adalah pendiri organisasi Muhammadiyah, organisasi ini adalah cita-cita beliau untuk pembaruan Islam di bumi Nusantara. Ahmad Dahlan ingin mengadakan suatu pembaruan dalam cara berpikir dan beramal menurut tuntunan agama Islam, menurut tuntunan al-Qur’an dan al-Hadits. Perkumpulan ini berdiri bertepatan pada tanggal 18 November 1912. Dan sejak awal Dahlan telah menetapkan bahwa Muhammadiyah bukan organisasi politik tetapi bersifat sosial dan bergerak di bidang pendidikan.

Ki Hadjar Dewantara



Tanggal kelahiran beliau  sekarang diperingati di Indonesia sebagai Hari Pendidikan Nasional (HARDIKNAS). Bagian dari semboyan ciptaannya, tut wuri handayani, menjadi slogan Kementerian Pendidikan Nasional Indonesia. Namanya diabadikan sebagai salah sebuah nama kapal perang Indonesia, KRI Ki Hajar Dewantara. Potret dirinya diabadikan pada uang kertas pecahan 20.000 rupiah tahun edisi 1998. Ia dikukuhkan sebagai pahlawan nasional yang ke-2 oleh Presiden RI, Sukarno, pada 28 November 1959 (Surat Keputusan Presiden Republik Indonesia No. 305 Tahun 1959, tanggal 28 November 1959)



Add caption

Pahlawan Pendidikan yang satu ini merintis perjuangan di Kota Bandung. Tidak jauh seperti Raden Adjeng Kartini, Dewi Sartika adalah pejuang pendidikan bagi kaum wanita. Sekolah Istri adalah nama sekolah yang didirikan oleh Dewi Sartika atas dana pribadi dan bantuan pemerintah pribumi saat itu, mulai dari pendidikan pengetahuan umum hingga ilmu tentang keterampilan memasak, membuat keterampilan dan menjahit ada di sekolah istri ini.


Demikianlah agar menjadi pembelajaran buat peserta didik, akan pentingnya mengenang sejarah para tokoh dan semangatnya. Untuk lebih mendalami perjuangan dan semangat para tokoh pendidikan ini, para peserta didik hendaknya diberikan kesempatan untuk mengenal lebih mendalam dan lebih akurat alam pembelajaran mereka. Sehingga diharapkan agar contoh dan tauladan bisa ditiru oleh para generasi yang akan datang, yang akan menegagkkan Indonesia menjadi lebih baik lagi dengan tantangan yang baru dan penuh liku. (MK)





Read other related articles

Also read other articles

© Copyright 2019 PKBM Negeri 26 Bintaro | All Right Reserved