Kebijakan Moneter - PKBM Negeri 26 Bintaro

Jumat, 12 Juli 2019

Kebijakan Moneter

Kebijakan Moneter

Pendahuluan
Dalam mapel Ekonomi masih ingatkah bahwa ada pembahasan seputar pergerakan nilai mata uang? Kalau masih ingat, bagus. Coba ingat-ingat kembal, yah. Bila tidak sama dengan pemahaman yang pernah diterima, silakan ditulis di komen yah.

Sekarang modul belajar kita seputar itu, benda yang paling dicari di seluruh dunia, yaitu uang. Mari kita pelajari bersama.




Tidak dapat dipungkiri bahwa peranan uang dirasakan sangat penting dan tidak ada bagian kehidupan manusia yang tidak terkait dengan uang. Namun demikian, jumlah uang yang beredar di luar kendali dapat menimbulkan pengaruh yang buruk bagi perekonomian secara keseluruhan. Peningkatan jumlah uang beredar yang berlebihan dapat mendorong kenaikan harga, dan dalam jangka panjang dapat mengganggu pertumbuhan ekonomi. Sebaliknya apabila peningkatan jumlah uang beredar sangat rendah, maka kelesuan ekonomi akan terjadi, yang pada akhirnya akan berdampak pada penurunan kesejahteraan masyarakat. Kondisi tersebut yang melatarbelakangi otoritas moneter dalam membuat kebijakan pengendalian jumlah uang beredar yang dikenal dengan kebijakan moneter.

Bank Indonesia memiliki tujuan untuk mencapai dan memelihara kestabilan nilai rupiah. Tujuan ini sebagaimana tercantum dalam UU No. 3 tahun 2004 pasal 7 tentang Bank Indonesia. Hal yang dimaksud dengan kestabilan nilai rupiah antara lain adalah kestabilan terhadap harga-harga barang dan jasa yang tercermin pada inflasi.

Dalam pelaksanaannya, Bank Indonesia memiliki kewenangan untuk melakukan kebijakan moneter melalui penetapan sasaran-sasaran moneter (seperti uang beredar atau suku bunga) dengan tujuan utama menjaga sasaran laju inflasi yang ditetapkan oleh Pemerintah. Secara operasional, pengendalian sasaran-sasaran moneter tersebut menggunakan instrumen-instrumen, antara lain operasi pasar terbuka di pasar uang baik rupiah maupun valuta asing, penetapan tingkat diskonto, penetapan cadangan wajib minimum, dan pengaturan kredit atau pembiayaan. Bank Indonesia juga dapat melakukan cara-cara pengendalian moneter berdasarkan Prinsip Syariah

Pada pembahasan kali ini kita akan mempelajari pengertian kebijakan moneter, tujuan kebijakan moneter, jenis-jenis kebijakan moneter, penentu keefektifan kebijakan moneter, dalam ekonomi makro dan pengaruh kebijakan moneter dalam perekonomian.



Indikator

Setelah mempelajari materi ini diharapkan Anda dapat:

  1. Mendeskripsikan pengertian kebijakan moneter
  2. Mendeskripsikan tujuan kebijakan moneter
  3. Mengidentifikasi jenis-jenis kebijakan moneter
  4. Mendeskripsikan penentu keefektifan kebijakan moneter
  5. Mendeskripsikan kebijakan moneter dalam ekonomi makro
  6. Menganalisis pengaruh kebijakan moneter dalam perekonomian

Pengertian Kebijakan Moneter
Kebijakan moneter adalah tindakan pemerintah untuk memengaruhi perekonomian dengan menentukan jumlah uang yang beredar. Perubahan jumlah uang yang beredar akan memengaruhi tingkat suku bunga. Sesuai Undang-Undang Nomor 23 Tahun 1999, Bank Indonesia sebagai bank sentral mempunyai wewenang untuk melaksanakan kebijakan moneter.
Bank indonesia


Tujuan Kebijakan Moneter

Menurut pemahamanmu, apa tujuan dari kebijakan moneter?

A. Menjaga stabilitas ekonomi

Stabilitas ekonomi adalah suatu keadaan perekonomian yang berjalan sesuai dengan harapan, terkendali, dan berkesinambungan. Artinya, pertumbuhan arus uang yang beredar seimbang dengan pertumbuhan arus barang dan jasa yang tersedia.

Kondisi naik turunnya neraca perdagangan

Grafik di atas menggambarkan kondisi terjadinya surplus dan defisit neraca perdagangan. Surplus neraca perdagangan terjadi pada tahun 2009 – 2011 dan defisit perdagangan terjadi pada tahun 2012 – 2014.

Perkembangan nilai tukar rupiahterhadap dolar

Grafik diatas menggambarkan kondisi naik turunnya nilai tukar rupiah terhadap dolar periode 1993 - 2011. Nilai tukar rupiah terhadap dolar terendah terjadi pada tahun 1998 yaitu 1 USD = Rp10.464, dan nilai tukar rupiah terhadap dolar tertinggi terjadi pada tahun 1993 yaitu 1 USD = Rp2.096

B. Menjaga stabilitas tingkat harga

Kebijakan moneter dapat dilakukan ketika terjadi ketidakstabilan tingkat harga. Ketidakstabilan ini terjadi ketika jumlah uang beredar tidak seimbang dengan jumlah barang. Ada kalanya harga naik atau turun tidak beraturan, sehingga perubahan harga dapat memengaruhi kegiatan ekonomi masyarakat.

Pantau harga kebutuhan pokok

C. Meningkatkan kesempatan kerja

Jika jumlah uang beredar seimbang dengan jumlah barang dan jasa, maka perekonomian akan stabil. Pada keadaan ekonomi stabil, perusahaan akan mengadakan investasi. Investasi akan memungkinkan adanya lapangan pekerjaan baru. Adanya lapangan pekerjaan baru atau perluasan usaha berarti meningkatkan kesempatan kerja.

Antrian dibursa kerja

D. Perbaikan neraca pembayaran

Kebijakan moneter dapat memperbaiki posisi neraca perdagangan dan neraca pembayaran. Jika nilai tukar rupiah terhadap dolar melemah maka, harga-harga barang yang diproduksi di Indonesia akan menjadi lebih murah di pasar internasional, sehingga memperkuat daya saing dan meningkatkan jumlah ekspor. Peningkatan jumlah ekspor akan memperbaiki neraca perdagangan dan neraca pembayaran.

D. Perbaikan neraca pembayaran
Kebijakan moneter dapat memperbaiki posisi neraca perdagangan dan neraca pembayaran. Jika nilai tukar rupiah terhadap dolar melemah maka, harga-harga barang yang diproduksi di Indonesia akan menjadi lebih murah di pasar internasional, sehingga memperkuat daya saing dan meningkatkan jumlah ekspor. Peningkatan jumlah ekspor akan memperbaiki neraca perdagangan dan neraca pembayaran.



Jenis-Jenis Kebijakan Moneter

Pada materi ketiga ini kamu akan mempelajari tentang jenis-jenis kebijakan moneter. Kebijakan Moneter dibedakan menajadi kebijakan yang bersifat kuantitatif dan kualitatif. Kebijakan moneter kuantitatif adalah kebijakan yang dilakukan oleh Bank Sentral untuk mempengaruhi jumlah penawaran uang dan suku bunga dalam perekonomian. Langkah penawaran uang yang ditambah akan menurunkan suku bunga dan akibatnya terjadi perkembangan kegiatan ekonomi sehingga tingkat kesempatan kerja menjadi lebih tinggi dan penganggguran pun akan berkurang. Selain penawaran uang yang perlu ditambah, pengeluaran agregat perlulah dikurangi sehingga terdapat keseimbangan antara pengeluaran dalam ekonomi dengan jumlah penawaran barang-barang.
Kebijakan moneter kuantitatif dapat dilakukan dengan menggunakan 3 (tiga) instrumen berikut:
A. Operasi Pasar Terbuka.
Operasi pasar terbuka adalah cara mengendalikan uang yang beredar dengan menjual atau membeli Sertifikat Bank Indonesia (SBI).

B. Politik Diskonto (Discount Policy).
Politik diskonto adalah pengaturan jumlah uang yang beredar dengan memainkan tingkat bunga bank sentral pada bank umum. Bank umum kadang-kadang mengalami masalah likuiditas sehingga harus meminjam ke bank sentral. Untuk membuat jumlah uang bertambah, pemerintah menurunkan tingkat bunga bank sentral, serta sebaliknya menaikkan tingkat bunga demi membuat uang yang beredar berkurang.

Kurva hubungan suku bunga dengan jumlah uang beredar
C. Giro Wajib Minimum (Reserve Requirement Ratio). 
Giro wajib minimum adalah mengatur jumlah uang yang beredar dengan memainkan jumlah dana cadangan perbankan yang harus disimpan pada Bank Sentral. Jadi, apabila terjadi kenaikan tingkat inflasi, bank sentral akan menaikkan ketentuan cadangan wajib minimum. Akibatnya, dana yang akan disalurkan oleh bank umum kepada masyarakat berkurang dan tingkat inflasi turun.

Kebijakan cadangan minimum kas mempengaruhi jumlah uang beredar
Kebijakan moneter kualitatif adalah kebijakan Bank Sentral yang bertujuan mengawasi bentuk-bentuk pinjaman dan investasi yang dilakukan oleh bank-bank perdagangan. Tujuan utama kebijakan ini bukanlah untuk mengawasi perkembangan penawaran uang, tetapi untuk memengaruhi jenis-jenis pinjaman yang diberikan institusi keuangan. Ini memungkinkan bank sentral menggalakan pertumbuhan ekonomi ke arah yang diharapkan.
Kebijakan moneter kualitatif biasanya dibedakan menjadi dua jenis, yaitu:
a) Pengawasan Pinjaman Secara Terpilih.
Bank sentral melakukan pengawasan agar pinjaman dan investasi yang dilakukan sesuai dengan ketentuan dan keinginan pemerintah. Hal ini dilakukan terutama untuk mengendalikan dan mengawasi corak pinjaman dan investasi yang dilakukan oleh bank-bank.
b) Imbauan Moral (Moral Suasion)
Imbauan moral yang dilakukan oleh bank sentral adalah dengan menganjurkan bank-bank untuk melakukan penyesuaian dalam mengalokasikan dananya. Dengan demikian, keadaan yang diharapkan pemerintah dapat tercapai.


Penentu Keefektifan Kebijakan Moneter

Efektivitas kebijakan moneter pada dasarnya ditentukan oleh dua hal;
  1. Elastisitas pengeluaran investasi terhadap tingkat bunga, artinya pengaruh perubahan tingkat bunga terhadap tingkat investasi. Makin elastis pengeluaran investasi terhadap tingkat bunga, maka kebijakan moneter makin efektif, sebab turunnya tingkat bunga akan menambah investasi yang cukup besar. Sehingga hubungan antara tingkat bunga dengan tingkat investasi dapat dikatakan berbanding terbalik.
  1. Elastisitas permintaan uang terhadap tingkat bunga, artinya pengaruh perubahan tingkat bunga terhadap permintaan uang. Makin elastis permintaan uang terhadap tingkat bunga, kebijakan moneter makin tidak efektif, dan sebaliknya makin tidak elastis permintaan uang terhadap tingkat bunga, kebijakan moneter makin efektif.

Kebijakan Moneter dalam Ekonomi Makro

Kebijakan moneter merupakan satu bagian dari kebijakan makro ekonomi dalam mendukung sasaran ekonomi makro, yaitu pertumbuhan ekonomi yang tinggi, pemerataan pembangunan, perluasan kesempatan kerja, pemerataan distribusi pendapatan, kestabilan harga dan keseimbangan neraca pembayaran. Bank sentral mempunyai otoritas moneter yang mengatur peredaraan uang di masyarakat dan mengalokasikan uang yang beredar serta memengaruhi tingkat suku bunga.



Pengaruh kebijakan moneter dalam perekonomian

Seperti yang kita ketahui bahwa kebijakan moneter adalah proses mengatur persediaan uang sebuah negara untuk mencapai tujuan tertentu seperti menekan laju inflasi. Kebijakan moneter di suatu negara sangat terbatas operasionalnya, terlebih di negara-negara yang sedang berkembang, akan tetapi kebijakan moneter mempunyai peranan penting dalam pengaturan kegiatan ekonomi suatu negara terutama negara yang sedang berkembang, khususnya ketika inflasi meningkat tinggi.

Aktifitas di money changer

Aktifitas di pasar uang



Latihan





Tes




Daftar Pustaka

  1. Ismawanto. 2009. Ekonomi 1: Untuk SMA dan MA Kelas X. Jakarta:Pusat perbukuan: Departemen Pendidikan Nasional
  2. Mimin, Nur Aisiyah. 2009. Ekonomi 1: Untuk SMA dan MA Kelas X. Jakarta: Pusat perbukuan: Departemen Pendidikan Nasional
  3. Buku Panduan Guru. 2014. Ekonomi SMA/MA muatan kebanksentralan. Jakarta:Kementrian pendidikan dan kebudayaan
  4. Nurhadi dan Sudremi, Yuliana. 2001. Ekonomi : Untuk SMA/MA Kelas X. Jakarta: Bumi Aksara
  5. Rusdarti dan Kusmuriyanto. 2015. Ekonomi SMA dan MA untuk Kelas X. Semarang: Platinum
  6. Tim kreatif. 2010. Ekonomi SMA/MA Kelas X. Jakarta: Bailmu
  7. Tim penulis. 2014. Buku Panduan Guru Ekonomi SMA/MA Muatan Kebanksentralan. Jakarta: Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan
  8. Adji, Wahyu, Suwerli, dan Suratno. 2007. Ekonomi Jilid 1 untuk SMA/MA Kelas X. Jakarta: erlangga
  9. Aryanti, Gigih, Harnida, dkk. 2015. Detik-Detik Ujian Nasional Ekonomi tahun pelajaran 2015/2016 : Klaten: Intan Pariwara

Tim Produksi

Penulis naskah :
Rusdi Rustandi
Pengkaji Materi :
Dicky Iranto
Pengkaji Media :
Jazim Hamidi

Read other related articles

Also read other articles

© Copyright 2019 PKBM Negeri 26 Bintaro | All Right Reserved